Halaman

Selamat Datang!

Saya seseorang yang sangat menyukai hal hal tentang dunia mistis, walaupun saya seorang penakut.

Selasa, 09 Oktober 2012

Cerita Perjalanan Gue bersama Komunitas Indie Movie Kotabumi (KIMK)


Hallo guys, kali ini gue mau memosting seputar komunitas gue yang memang dibutuhkan keseriusan dan kesungguhan dalam menjalankannya. Yap, sebuah Komunitas Film Indie yang biasa kami sebut dengan KIMK, (dibaca "Ka i Em Ka" ya). Kami sampai sekarang (09 Oktober 2012) adalah satu satunya Komunitas Film Indie yang ada di daerah Kotabumi - Lampung. Sehingga sebagian orang orang mengenal kami. Terlebih KIMK mempunyai prestasi yang tidak bisa dibilang biasa saja.Awal mulanya Komunitas Film gue di bentuk oleh seseorang yang dulu gue cuma kenal sebatas teman di facebook (Wajar.. gue yang masih labil, suka asal nge-add + nge-confrim) dan dulu gue belum jadi anggotanya, Doi yg bernama Muslim Wildan.


Dulu doi suka dengerin acara radio gue malem malem, dan kebetulan gue yang tugas. Ntah gimana ceritanya, doi nawarin gue jadi kru dalam proyek dia. Of Course sebuah Proyek Film yg sama sekali gue belum tau gimana dan apa aja yg bisa gue lakuin. Seinget gue, dia nawarin gue jadi seorang kameraman, ya mungkin aja dia ngeliat foto foto alay gue di facebook, MUNGKIN :p Gue yang pada saat itu lagi banyak waktu luang, meng iya kan ajakin si Ulim (yang penting pengalaman deh).

Sebuah pertemuan pertama gue dengan rekan rekan KIMK lainnya itu di salah satu sekolah menengah atas. Dan perbincangan masalah film pun tidak ter-elakan, gue agak canggung soalnya gue gatau apa apa soal pembuatan film. Kemudian taraaa.. sebuah handycam kecil dia keluarin dari tasnya, (gue ga tau apa apa tentang handycam woii!!) "Nih bro.. elu uda bisa kan gunain handycam?" tungkasnya. "hahaha. ya bisa sih sedikit" jawab gue yg sok bisa. Gue yg memang suka nervous karena dilingkungan anak SMA itu mencoba santai dengan pelan pelan mencoba mengoprasiin handycam.

Teeeeeeeeettt.. bel sekolah menandakan bubar nya murid murid dari belajarnya. Dan Ulim pun mengumpulkan anak anak sekolah yg sudah bikin janji dengan mereka sebelumnya. Lalu terlihat wajah yang agak tegang dengan mereka, rupanya anak anak SMA ini membatalkan kerjasama dgn ulim dalam menjalankan proyek film ini. Langsung saja kami pergi dari sekolah itu dan pulang kerumah masing masing.


Besoknya gue bersama rekan rekan KIMK pergi kembali ke salah satu sekolah menengah atas, tapi bukan sekolah yang kemarin. kami menawarkan kerja sama langsung ke kepala sekolahnya, dengan keyakinan yang gue berikan ke kepala sekolah akhirnya mereka menyetujuinya. Siang itu kami langsung mengadakan pertemuan dengan anak anak sekolah, yauda deh gue sebutin sekolah mana, sekolahnya adalah SMAN 1 Kotabumi. Dan disitu sempat terjadi pertumpahan kringat, karena mengajak anak anak ABG (labil/red.) itu susah. Beberapa anak teater kami ikut sertakan di casting yg ditempatkan di mushola sekolah (Mushola kok jadi tempat casting, maafkan hambamu ini Ya ALLAH). Dan pada akhirnya terpilihlah beberapa anak yg lulus casting, dia adalah Dwi Sitohang, Danang, Ibang dan yg lainnya. Persiapan yg mendadak dan biaya yg tidak mencukupi, membuat film ini banyak kekurangan. Tapi saya melihat dari mata sang bos KIMK, dia slalu mencari alternative lain untuk menuntaskan film ini.

Syuting film pertama KIMK dengan gue ini akhrnya dilaksanakan pada pagi hari. Lokasi yang agak jauh membuat kami harus menyewa angkot. Ditambah untuk ketempat syuting, para kru dan pemain harus berjalan sepanjang 2 KM, melewati jalanan yg becek karena musim hujan, dan batu batu krikil yg bila di makan sangat tidak enak. Plaakk!!! Semua perlengkapan seadanya mulai dipersiapkan, dari mulai tripod, kamera, sampai kostum. Adegan demi adegan panas sudah dilakukan (maksudnya adegan panas panasan/red.) walaupun mengalami beberapa pergantian cerita.

Oh ya, gue melupakan seseorang yg menyumbangkan ide cerita di film ini, nama nya Pak Ahmad Pujiadi Suroso, orangnya unyu unyu kaya marmut. hehe piss pak. beliau guru gue sewaktu SMK, tapi karena doi seorang guru gaul, jadi kaya ga dianggep guru juga. wakwakwakwak. (Kembali ke film). Nah pokoknya gue ga bisa ceritain detailnya gimana, biar alam yg menjawabnya. intinya film kami kelar selama (kalo ga salah) 3 atau 4 hari. Akhirnya, gue tau bagaimana SUSAH nya membuat film TAPI MENYENANGKAN (apalagi campur nasi. ga nyambung!! Plaak lagi!!)

Hari demi hari berjalan seperti biasanya, kamar pengantin baru, selalu hangat di ranjangnya, semut semut selalu bekerja sama mengambil makanan bi onah. <<<< INI APAAAN WOI!!!

Oke lewatkan.. Jadi setelah syuting film pertama jadi dan kebetulan dengan sigap sutradara mengedit film itu cepat, kami melihat film itu. Daaannn......!!! (gue harus teriak WOW ga nih?) wow biasa aja. -_-" kami melihat film itu tidak ada maknanya sama sekali, cocoknya sebatas film hiburan. Tapi kesungguhan akting dari setiap pemeran membuat film itu terlihat sangat menghibur. Hal ini membuat si Ulim memutar bola mata (maksudnya memutar otak), karena tidak mungkin dengan mengirimkan 1 film, bisa mengalahkan lawan lawan Se-Sumbagsel & Lampung? Akhirnya ulim mencetuskan akan membuat film ke 2.

Di film kedua ini, kru yang di butuhkan hanya 2 orang, yaitu gue dan ulim itu sendiri. sisanya pemeran utama dan pemeran figuran. Menurut gue film ini cukup simple, sesimple nyuci kolor yg ga dicuci 9 bulan. karena hanya butuh pengambilan beberapa adegan mimik (minum). Hari pertama si ulim bergerak sendiri dengan pemeran utama dan hari kedua dia ngajakin gue, Kebetulan ketika sedang syuting gue ketemu temen gue, dan kebetulan juga kami butuhin pemeran figuran. Untuk menyelesaikan syuting film ini hanya dibutuhkan 2 hari dan 2 hari untuk pengeditannya.

Malam peng-anugrahan pun tiba, yg hadir disana Ada Gue, Ulim, Afriza, Adi Lampura, Iqbal, Rio, Wanda, Sitohang, Bang Toni, dll.
Menunggu pengumuman membuat kami menjadi agak berkeringat dingin. Suasana malam disana cukup ramai. Tempat yang akan menjadi saksi sukses tidaknya usaha kami dalam membuat film, berada di Jalan Z.A Pagar Alam No. 93, Bandar Lampung, tentu saja itulah kandang Perguruan Tinggi Ibi darma Jaya.

Satu persatu nominasi disebutkan oleh MC, mulai dari Pemeran Terbaik, Penata Musik Terbaik, Ide Cerita Terbaik, sampai Film Terbaik versi penonton pun ada. Hampir dari keseluruhan film kami yang ke dua masuk nominasi. Tapi belum ada yang yg menjadi TERBAIK. Ketika Nominasi Ide Cerita Terbaik, gue punya feeling beda, rasanya badan gue uda mau loncat terbang nyariin naga ind*siar terus ngebantainya. Langsung aja gue ambil handycam yg dipegang ulim dan menyuruh ulim bersiap siap maju kedepan, padahal belum disebutkan pemenangnya. Ulim yang lesu seperti keong racun berkata "Ah ga yakin gue bakal menang" Gue cuek aja waktu doi ngomong gitu. Ketika MC bilang "PEMENANGNYA ADALAH" jreng jreng jreng jreng.


*Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang* *Sebagian text menghilang*




MUSLIM WILDAAAAAAAAAAAANN!!! Suara scream MC terdengar menyobek nyobek jantung ulim, yg riang mendengar namanya disebut MC. HOREEEEEEEEEEEEEEE!! Yeay yeay yeay!! wewewewew!! Teriakan gue dan rekan rekan yg lain membahana bak suara miyabi yg sedang beraksi. Si Ulim pun salto salto mendengar dia menjadi pemenang dalam katagori Ide Cerita Terbaik, dia maju kepanggung dan menerima piala serta amplop yg mungkin isinya duit. "Prestasi ini saya dedikasikan kepada Kakek saya yang sedang sakit" seru ulim dengan wajah terharu setelah melewati perjuangan yg berat untuk menjadi sang pemenang. Rasanya kamilah yang menjadi juara di dalam kompetisi itu. Karena di Ide Cerita lah, Otak dari segala perfilman.

Penghargaan ke dua dari terakhir diumumkan dalam bentuk katagori Film Terbaik Versi Penonton. Kami yang sudah biasa saja karena sudah mendapatkan 1 piala penting, harus duduk menunggu acara itu habis. dan lagi lagi film ke dua kami masuk nominasi. lalu ketika MC berkata lagi "Pemenang dalam Film favorite versi penonton tahun 2012 ini adalah....." Kali ini gue rasanya mau lompat keatas nyari petir terus gue lemparin ke boyband boyband indonesia. dan benar saja: "KIMKAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

kali ini suara MC mengambil nada tenor. Yeaaaaaaaaaaahhh!!! teriakan kami kembali menyeruak ke langit langit indonesia tercinta ini. Tanpa komando, gue dan rekan rekan KIMK langsung menuju kedepan, untuk memberi sepatah dua patah kata.
"Terimakasih buat temen temen yang sudah mendukung kami melalu voting nya, terimakasih juga buat temen temen yg sudah membantu kami dalam pembuatan film ini, terimakasih buat darma jaya yg sudah menyelenggarakan acara istimewa ini, Maju terus Perfilman Indie Lampung!!!" Teriak lelaki tertampan dikeluarganya, Gue Sendiri hehehehe... Setelah menyampaikan kata kata, kami digiring panitia menuju ketempat pemotretan dokumentasi. Yah biasalah orang kotabumi, dikasih kamera dikit, narsis nomor 1. 









Singkat cerita sekarang kondisi KIMK sedang vakum, dikarenakan si Ulim sedang menimba ilmu di Jakarta dengan tim tim profesional yang sering membuat film layar lebar, lihat saja foto ini, doi fot sama Dedy Mizwar: 



















(envy bro :( liat aja, suatu saat gue bakal foto juga sama Laura Basuki & Reza Rahadian!!) 












Oke sekian dulu cerita dari gue, kalo ada kata kata yang tidak mendidik mohon maaf, gue tidak ada motivasi untuk melecehkan, gue cuma just kidding, just for fun, ambil sisi positif dari tayangan ini, simak terus senin selasa rabu kamis jum'at, tetep dibukan empat maattaaaaaaaaa...!!

Lupa bro, yang mau liat film kami yg memenangkan Ide Cerita Terbaik, klik ini => KIMK
Yang mau liat film KIMK sebelum ada gue klik ini => My Diary.


Dan ini dia piala kemenangan kami: