Awalnya gue males banget buat dateng di undangan itu, tapi Nyak & Babe juga Pakde gue pada nyuruh gue kesana, katanya biar menambah pengalaman. "Okay" gue turutin deh, lagian gue yang udah suntuk disini, itung itung jalan jalan dah. Apa lagi ke Jakarta? Sendiri? Tak ada yang menemani? Haah, ga takut la yaw!! (wajar aja ga takut, uda ada penunjuk arahnya di undangan itu).
Semua keperluan sudah gue persiapkan, Baju LPI kesayangan gue, seragam kantor, sabun batangan, Sikat juga pasta gigi, dan 1 hal yang wajib dibawa, kolor kolor yang sudah tersusun rapih dan wangi (ga ada kolor, ga rame). Hal yang menarik gue untuk hadir diundangan itu adalah "Naek Pesawat" cooyy!! Maklumlah, gue orang kampung, jadi naek pesawat itu suatu hal yang WAH banget. (INGET!! "WAH" BUKAN "WOW").
Perjalanan gue mulai pada tanggal 14 Oktober 2012, dengan naik mobil bus antar kota dalam provinsi, gue menuju ke BandarLampung. Sampe disana gue dijemput oleh seorang sahabat yang paling setia banget dengan gue, sebut saja Anto, Seorang bujang tanggung yang suka lagu galau, maklum doi ditinggalin cewe terus. wahahaha piss broo.. Kamipun menuju kesebuah padepokan kuno, yg memiliki 3 kamar tidur yg dilengkapi oleh sawang sawang, 1 kamar mandi lengkap dengan wc nya, dan 1 ruangan tempat nonton tv. Yah padepokan itu bisa kita sebut dengan "Kost Suzuran" hahaha
Disana sudah ada sahabat sahabat alay gue, ada si oom Jojo, si buncit Emput, dan si gembul Babul. Kami ngobrol ngobrol bareng sampe adzan maghrib. Setelah solat maghrib, gue minta anterin anto kerumah oom gue didaerah Wayhalim, soalnya besok pagi gue di anterin oom gue yang bernama om Adi kebandara. Jadi malam itu gue nginep di rumah oom gue yang bernama om Heri. Sebenernya sih gue ga mau tinggal disana, tapi karena uda janjian sama om adi yang mau nganterin, yah apa boleh buat.
Pagi itu jam sudah menunjukan pukul 04.30WIB, gue yang udah bangun langsung mandi dan langsung bersiap siap berangkat, tapi ga lupa solat subuh bro. Tiba tiba handphone gue dapet pesan, dan pesan itu dari om Adi yang uda nunggu didepan Pager. Okay, tanpa pamit sama pemilik rumah (Om Heri) gue langsung cabut, bukannya ga sopan, tapi ga enak bangunin orang tua. Gue langsung nemuin om Adi dan langsung ke Bandara.
Jujur aja nih, gue sedikit nervous (bukan nervous deket om Adi) tapi nervous di bandara, soalnya gue baru pertama kali ke bandara, SENDIRIAN man? Hollysh*t banget. Tapi gue ngerasa, selama isi dalem kolor gue ini bentuknya pisang, kenapa mesti ada yang gue nervousin? Selang beberapa menit, gue sampe kebandara. Dengan staycool and lovely (slogan Ardan Radio) gue memasuki bandara, sampai disana gue menyapa mbak yg setengah cantik dan nyerahin print-an tiket online gue, terus gue dipersilahkan masuk buat check in. Tapi pas mau check in oom gue ga diperbolehin masuk, karena hanya calon penumpang aja yg boleh masuk. Dan..... gue harus berjuang sendirian didalem itu buat dapetin tiket asli dan naek ke pesawat broww!! "Ah cuek aja lah, orang ganteng pasti dikasih kemudahan?" (yang protes gue ganteng, sini lo!) :p
Sesudah check in gue kira semuanya selesai, soalnya tiket aslinya uda gue pegang. Tapi pas mau ke waiting room, gue ga dibolehin masuk, katanya sih belum ke Airport Tax. Gue pun clingak clinguk nyari tulisan Airport Tax, dan akhirnya gue nemuin juga, rupanya didepan tempat check in tadi. Rupanya di Airport Tax itu gue disuruh bayar lagi, okedeh gapapa, biar cepet selesai.
Akhirnya..........Akhirnya pemirsa... Saat saat yang sangat menakutkan akan segera tiba, dimana sebuah burung besi besar akan mencengkram dan memasukan gue kedalam tubuhnya. Didalamnya terdapat beberapa korban dari keganasan burung itu. (Wah lebay ++ nih). Oke lanjut, jadi disaat gue mau duduk di waiting room eh tiba tiba muncul sebuah suara yang meminta semua penumpang buat naik ke pesawat. Yauda, gue langsung aja kepintu terakhir, sebuah pintu yang menghubungkan dua dunia, tapi bukan pintu surga ya.
Setelah didalam pesawat, kalo ga salah gue dapet kursi nomor 26A, disamping jendela. Dan sebuah bayangan masa lalu yang kelam teringat kembali, dimana disaat gue dengan temen temen nasyid gue lomba untuk mewakilkan Provinsi Lampung di Bekasi sana, gue menaiki pesawat yg kebetulan duduknya di samping jendela, dan pada saat itu gue MABOK UDARA! hahaha MEMALUKAN!! Tapi gue gamau hal itu terjadi lagi, jadi gue tutup setengah jendelanya.
Wussshhhh.. Akhirnya pesawat yang gue tumpangin terbang menuju Bandara International Soekarno Hatta, gue sempet memotret sedikit dari dalam pesawat.
Nah kisah seru terjadi disini, sesaat setelah gue terbang selama kurang dari 30 menit dari Lampung ke Jakarta. Gue yang diberi petunjuk oleh pengundang seminar, mengingat bahwa setelah sampai dibandara Soekarno Hatta, langsung ikut bus Damri jurusan Terminal Rawamangun. Dan benar saja, setelah keluar dari bandara, ada sejenis halte bus Damri yang gue liat di sebelah kanan pintu keluar bandara. "Mau kemana mas?" Tanya seorang kasir di dalam halte itu. "Emm.. mau ke Rawamangun mbak" sambil garuk selangkangan gue menjawab pertanyaan doi. "Oh 20 ribu mas" balas dia. Langsung saja dari kantong menyan gue, eh maksudnya kantong celana gue, keluarlah uang 20ribu dan dia langsung memberikan tiket nya ke gue.
Dengan gaya sok cihuy, gue langsung mencari bus yang akan membawa gue ke terminal Rawamangun, "Nah, pasti itu bus nya" batin gue. Tanpa banyak bertanya gue langsung masuk ke Damri itu. Setelah masuk bus, gue memilih tempat duduk paling belakang, karena kalo duduk didepan, ntar ada fans gue yang tau gue naek bus, gue dipeluk peluk ntar. #Ngayal
Duduk diblakang memang enak sob, mau ngapa ngapain ga ketauan, nangis, ngupil sampe garuk garuk ga ada yang liat (tapi gue ga gitu lho, enak aja). Nah sempet gue membuka HP buat ngecek lokasi terminal Rawamangun itu lewat GPS (Global Positioning System), "ah masih jauh banget, tidur dulu ah" kata gue sambil ngeluarin headset. Dan akhirnya lagu lagu teh Risa bisa buat gue tidur ayam seketika.
=====================================================================
Setelah agak lama tidur di bus, gue agak kebingungan dan takut kalo terminal Rawamangun nya kelewatan. Sambil clingak clinguk ke jendela bus, gue beranikan diri buat bertanya kepada bapak bapak yang ada di depan gue. "Pak, Rawamangun sudah lewat belum ya?" bapak itu langsung menoleh kebelakang dan bilang "Rawamangun? ini ga lewat rawamangun mas" katanya sambil mengeyitkan daki nya, eh dahinya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keadaan kemudian hening, mobil tiba tiba berhenti setelah mendengar ucapan bapak itu, semua pengguna mobil diluar berhenti, semua pengemudinya melihat ke arah gue, seluruh penumpang bus pada menatap gue dengan tajam, penjual minuman, tukang bangunan, tukang sampah, tukang segala tukang yang ada disitu melihat gue dengan tajam. Dan....daaannn.... Daaannn.. gue....??? gueee....???
*Hening se hening heningnya*
(Baca lanjutannya dengan nada cepet ya!)
Whaaaattt theeee faaaaaaakkk!!!? Gue salah mobil pemirsa on the spot dimana pun kalian mangkal, di kali, disungai, atau di jamban, di pengkolan, di tanjakan, di jepang, di medan, di kupang dimana ajaa kaaaaaangg!!
Pokoknya gue KESASAAAAAAAAAAAAARRR!!! Aaaarrgghhh, I'm gonna die!! I'm Die! Emaaaakk, bapaaaaakk, maafkan segala kesalahan anakmu yang malang ini, yang banyak hutang ini, yang selalu melawan kalian ini, yang paling tampan ini, yang mencintai seseorang gadis cimahi inisial "J" ini <<=== eaaaa *lanjut* yang suka makan tengah malam ini, dan yang ga pernah dibales mention nya sama Risa Saraswati ini......... Aaa..aaaa...aaaaa...aaaaaa...aaaaaaaaaaaaa.. (dilanjutkan suara falset 8 oktav).
Kriikk... kriiikk.. kriikk..krik..kriikk..kriiikk.. (--" )
Oke, itu sudah terlalu lebay.. Intinya gue syok berat. lalu cepat cepat gue tanya sama tu bapak "jadi ini ke mana pak kalo ga ke Rawamangun?" "Ke Blok M mas" kata dia cepat. Wanjir!!! Bisa nyasar gini gue? "Jadi kalo mau ke rawamangun, gimana ya pak? akyu khan lugu" Plaakk!! "oh ntar turun sama saya aja mas, terus nanti mas masuk ke halte busway yang baru, ntar tanya aja deh ke penjaganya" kata bapak itu dengan wajah yang penuh belas kasihan melihat gue yang kaget.
Tidak lama kemudian mobil berhenti kesalah satu tempat, gue diajak bapak itu untuk ikut turun. Karena gue ga tau daerah jakarta, yauda gue ikutin aja. Sehabis turun dari bus, bapak itu langsung naek taksi, dan gue ditinggalin begitu aja. Tapi semangat hidup yang tinggi membuat gue ga boleh menyerah begitu saja. malu dong sama isi dalem kolor gue kalo begini aja gue uda nelpon polisi setempat? Akhirnya gue jalan melewati jembatan penyeberangan yang langsung menyambung ke halte busway baru.
Sampe disana, gue langsung bertanya dengan penjaga tiketnya kemana arah ke terminal Rawamangun. Dengan pelan, dia menjelaskan rutenya, gue dengerin dengan seksama, mau dicatet males. Seinget gue "Mas nanti naik busway ini, turun di halte Tugu Atas, nah dari sana naek lagi busway yang arahnya ke pulo gadung" Oke, langsung dah gue masuk ke bus yang sudah diberitahu mamas mamas yang mirip artis figuran ftv itu.
Didalam busway, gue bener bener dengerin apa kata kenek nya, sampe dia menyebut kata kata tugu atas, gue langsung lompat dari busway itu. Beberapa halte sudah terlewati, tapi si kenek belum juga bilang tugu atas. Gue sempet berfikir jelek, kalo si mamas itu bohongin gue, tapi masa ia dia bohongin gue? ga takut sama tuhan apa?
TUGU ATAS!!! Teriak si kenek dengan nada FA, nah ini dia yang gue tunggu tunggu. Akhirnya, ya Allah terimakasih engkau telah mendengarkan doa manusia yang lemah ini. Akhirnya gue turun di halte tugu atas itu, dan langsung mencari orang yang bisa dimintai infonya lagi. Dan ketemu! satu orang penjaga yang sepertinya sedang membantu menjelaskan rute untuk penumpang lain, dan gue pun mendekatinya kemudian bertanya. "mas, ke rawamangun naik busway mana ya?" "oh naek busway ini mas, nanti turun di halte Rawamangun" jelas dia yang langsung pergi karena dipanggil petugas lainnya.
akhirnya gue menunggu busway yang di jelaskan oleh mamas mamas yang mirip petugas distako di kota gue. (gila ya, disini banyak muka yang mirip mirip, untung ga ada yang mirip gue" *ketawa dikit*). Akhirnya busway yang gue tunggu tunggu dateng juga, disini ada yang konyol pemirsa. Soalnya sebelum masuk busway, disebelah dan dibelakang gue itu cewek, jadi pas masuk ke busway, gue ngikutin mereka, eh gataunya gue masuk ke tempat khusus wanita. hahahaha, malu gue bertambah soalnya diketawain oom oom yang ikut di busway itu juga. malu aku malu aku. xD
Setelah agak lama gue naik busway itu, akhirnya sampe juga di Halte Pemuda RW Mangun itu. Gue langsung mencari info lagi untuk sampai ke terminal Rawamangun. Dan disini ada seorang satpam bank yang sedang nganggur, langsung saja gue bertanya dengan dia. "Pagi pak, mau tanya nih ke terminal rawamangun kemana ya?" "Wah uda deket mas, mas ikutin aja jalan ini, itu didepan sudah terminal rawamangun" kata satpam. Gue lanjut bertanya: "Kalo ke jalan utan kayu kemana pak?" bapak itu sempat diam, dan seperti mencoba mengingat tempat yang baru gue sebutin. "Oh, ke utan kayu? mas dari terminal rawamangun, nanti naek metro mini nomor 46/49, nah nanti bilang aja mas mau turun dimana." Jelas dia. "Oke terimakasih pak, saya doakan rezeki bapak lancar" gue langsung cabut ke terminal rawamangun itu.
Sampe disana, gue mencari cari METRO MINI yang bernomor 46/49, tapi ga ada satupun yang bernomor 46 atau 49. Yang banyak malah bus omprengan yang biasa ngangkut kambing atau malah ngangkut ampas tahu (Kalo dikota gue) dengan nomor 46 dan 49. Karena bingung dan ga mau pegangan, gue mencari ojek, supaya lebih mudah. Bukannya dapet ojek, malah yang gue dapetin Bajaj. banyak banget bajaj yang kolar kalir diterminal itu, dan "Triingg" gue mendapat ide, gimana sih rasanya naek bajaj? ah coba deh gue naikin, siapa tau enak. hahahaha.
Akhirnya gue mencari bajaj diterminal itu, dan catch ya!! Satu bajaj nganggur warna biru nawarin gue. "Bajaj mas? Ayok dianter kemana aja" katanya. "Boleh deh, tapi abang tau ga, jalan utan kayu dimana? gue mau kesana bang" sahut gue. "Yataulah, percuma dong saya nge-bajaj 5 tahun ga tau utan kayu" jawab dia agak blagu. "yauda, berapa bang kesana?" tanya gue "25 deh mas" Wow, ngelebihin harga ojek ni mas bro berkumis ini. "alah, kurang deh bang, 50 aja gimana?" <=== bego "alah, kurang deh bang, 15 aja gimana?" tawar gue. "Okay" jawab dia sambil masuk ke bajaj.
Rupanya bajaj biru ga seberisik bajaj merah, lebih adem ya walaupun yang nyupirnya ala ala Doni Tata, nyebot nyebot ntar masuk siringan pisan -_-"
Nih gambar gue naek bajaj, sempet gue foto:
Ketika sudah sampai dilokasi, bajaj itu langsung pergi. Gue langsung ke tempat yang dimana seminar itu dilaksanakan. Gue disambut dengan mbak mbak yang bernama Puspo, yang gue pikir itu cowo. dia bertanya sama gue, "dari Rawamangun, naik apa mas bagus?" Gue jawab naek bajaj, habisnya nyari metro mini nomor 46 sama 49 ga dapet dapet. Mbak puspo bingung, lah itu di depan banyak yang lewat metro mini nya. Gue langsung menengok ke arah jalan, dann.. shiiittt!!! Rupanya nya yang namanya Metro Mini itu, sebuah bus omprengan yang suka ngangkut kambing didaerah gue. hahahaha, gue ngetawain ke bego an gue sendiri. Lah terus naik bajaj bayar berapa? lanjut tanya dia, "dua puluh ribu mbak" kata gue polos. dia ketawa lagi. "waduh mas, dikasih 10 ribu aja mau tu orang" Okay, gue dibegoin supir bangke bajaj --"
Setelah ngobrol ngobrol lama, akhirnya gue dikasih kunci hotel, dan beristirahat. Dan untuk seminar, berjalan lancar, meski materinya mengecewakan. Ntar deh, kalo ada waktu gue buat cerita perjalanan pulang gue di jakarta selanjutnya.
Sekian dulu ya mas & mba bro. maaf kalo ada kata kata yang salah. gue hanya manusia ganteng biasa yang tak pernah lelah membuat salah. Dan tak pernah lelah mencintai seorang gadis yg gue sendiri ga tau, dia ada perasaan sama ga dengan gue? hahaha,, jadi curhat.. Nantikan cerita gue ya :))
Jujur aja nih, gue sedikit nervous (bukan nervous deket om Adi) tapi nervous di bandara, soalnya gue baru pertama kali ke bandara, SENDIRIAN man? Hollysh*t banget. Tapi gue ngerasa, selama isi dalem kolor gue ini bentuknya pisang, kenapa mesti ada yang gue nervousin? Selang beberapa menit, gue sampe kebandara. Dengan staycool and lovely (slogan Ardan Radio) gue memasuki bandara, sampai disana gue menyapa mbak yg setengah cantik dan nyerahin print-an tiket online gue, terus gue dipersilahkan masuk buat check in. Tapi pas mau check in oom gue ga diperbolehin masuk, karena hanya calon penumpang aja yg boleh masuk. Dan..... gue harus berjuang sendirian didalem itu buat dapetin tiket asli dan naek ke pesawat broww!! "Ah cuek aja lah, orang ganteng pasti dikasih kemudahan?" (yang protes gue ganteng, sini lo!) :p
Sesudah check in gue kira semuanya selesai, soalnya tiket aslinya uda gue pegang. Tapi pas mau ke waiting room, gue ga dibolehin masuk, katanya sih belum ke Airport Tax. Gue pun clingak clinguk nyari tulisan Airport Tax, dan akhirnya gue nemuin juga, rupanya didepan tempat check in tadi. Rupanya di Airport Tax itu gue disuruh bayar lagi, okedeh gapapa, biar cepet selesai.
Akhirnya..........Akhirnya pemirsa... Saat saat yang sangat menakutkan akan segera tiba, dimana sebuah burung besi besar akan mencengkram dan memasukan gue kedalam tubuhnya. Didalamnya terdapat beberapa korban dari keganasan burung itu. (Wah lebay ++ nih). Oke lanjut, jadi disaat gue mau duduk di waiting room eh tiba tiba muncul sebuah suara yang meminta semua penumpang buat naik ke pesawat. Yauda, gue langsung aja kepintu terakhir, sebuah pintu yang menghubungkan dua dunia, tapi bukan pintu surga ya.Setelah didalam pesawat, kalo ga salah gue dapet kursi nomor 26A, disamping jendela. Dan sebuah bayangan masa lalu yang kelam teringat kembali, dimana disaat gue dengan temen temen nasyid gue lomba untuk mewakilkan Provinsi Lampung di Bekasi sana, gue menaiki pesawat yg kebetulan duduknya di samping jendela, dan pada saat itu gue MABOK UDARA! hahaha MEMALUKAN!! Tapi gue gamau hal itu terjadi lagi, jadi gue tutup setengah jendelanya.
Wussshhhh.. Akhirnya pesawat yang gue tumpangin terbang menuju Bandara International Soekarno Hatta, gue sempet memotret sedikit dari dalam pesawat.Nah kisah seru terjadi disini, sesaat setelah gue terbang selama kurang dari 30 menit dari Lampung ke Jakarta. Gue yang diberi petunjuk oleh pengundang seminar, mengingat bahwa setelah sampai dibandara Soekarno Hatta, langsung ikut bus Damri jurusan Terminal Rawamangun. Dan benar saja, setelah keluar dari bandara, ada sejenis halte bus Damri yang gue liat di sebelah kanan pintu keluar bandara. "Mau kemana mas?" Tanya seorang kasir di dalam halte itu. "Emm.. mau ke Rawamangun mbak" sambil garuk selangkangan gue menjawab pertanyaan doi. "Oh 20 ribu mas" balas dia. Langsung saja dari kantong menyan gue, eh maksudnya kantong celana gue, keluarlah uang 20ribu dan dia langsung memberikan tiket nya ke gue.
Dengan gaya sok cihuy, gue langsung mencari bus yang akan membawa gue ke terminal Rawamangun, "Nah, pasti itu bus nya" batin gue. Tanpa banyak bertanya gue langsung masuk ke Damri itu. Setelah masuk bus, gue memilih tempat duduk paling belakang, karena kalo duduk didepan, ntar ada fans gue yang tau gue naek bus, gue dipeluk peluk ntar. #Ngayal
Duduk diblakang memang enak sob, mau ngapa ngapain ga ketauan, nangis, ngupil sampe garuk garuk ga ada yang liat (tapi gue ga gitu lho, enak aja). Nah sempet gue membuka HP buat ngecek lokasi terminal Rawamangun itu lewat GPS (Global Positioning System), "ah masih jauh banget, tidur dulu ah" kata gue sambil ngeluarin headset. Dan akhirnya lagu lagu teh Risa bisa buat gue tidur ayam seketika.
=====================================================================
Setelah agak lama tidur di bus, gue agak kebingungan dan takut kalo terminal Rawamangun nya kelewatan. Sambil clingak clinguk ke jendela bus, gue beranikan diri buat bertanya kepada bapak bapak yang ada di depan gue. "Pak, Rawamangun sudah lewat belum ya?" bapak itu langsung menoleh kebelakang dan bilang "Rawamangun? ini ga lewat rawamangun mas" katanya sambil mengeyitkan daki nya, eh dahinya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keadaan kemudian hening, mobil tiba tiba berhenti setelah mendengar ucapan bapak itu, semua pengguna mobil diluar berhenti, semua pengemudinya melihat ke arah gue, seluruh penumpang bus pada menatap gue dengan tajam, penjual minuman, tukang bangunan, tukang sampah, tukang segala tukang yang ada disitu melihat gue dengan tajam. Dan....daaannn.... Daaannn.. gue....??? gueee....???
*Hening se hening heningnya*
(Baca lanjutannya dengan nada cepet ya!)
Whaaaattt theeee faaaaaaakkk!!!? Gue salah mobil pemirsa on the spot dimana pun kalian mangkal, di kali, disungai, atau di jamban, di pengkolan, di tanjakan, di jepang, di medan, di kupang dimana ajaa kaaaaaangg!!
Pokoknya gue KESASAAAAAAAAAAAAARRR!!! Aaaarrgghhh, I'm gonna die!! I'm Die! Emaaaakk, bapaaaaakk, maafkan segala kesalahan anakmu yang malang ini, yang banyak hutang ini, yang selalu melawan kalian ini, yang paling tampan ini, yang mencintai seseorang gadis cimahi inisial "J" ini <<=== eaaaa *lanjut* yang suka makan tengah malam ini, dan yang ga pernah dibales mention nya sama Risa Saraswati ini......... Aaa..aaaa...aaaaa...aaaaaa...aaaaaaaaaaaaa.. (dilanjutkan suara falset 8 oktav).
Kriikk... kriiikk.. kriikk..krik..kriikk..kriiikk.. (--" )
Oke, itu sudah terlalu lebay.. Intinya gue syok berat. lalu cepat cepat gue tanya sama tu bapak "jadi ini ke mana pak kalo ga ke Rawamangun?" "Ke Blok M mas" kata dia cepat. Wanjir!!! Bisa nyasar gini gue? "Jadi kalo mau ke rawamangun, gimana ya pak? akyu khan lugu" Plaakk!! "oh ntar turun sama saya aja mas, terus nanti mas masuk ke halte busway yang baru, ntar tanya aja deh ke penjaganya" kata bapak itu dengan wajah yang penuh belas kasihan melihat gue yang kaget.
Tidak lama kemudian mobil berhenti kesalah satu tempat, gue diajak bapak itu untuk ikut turun. Karena gue ga tau daerah jakarta, yauda gue ikutin aja. Sehabis turun dari bus, bapak itu langsung naek taksi, dan gue ditinggalin begitu aja. Tapi semangat hidup yang tinggi membuat gue ga boleh menyerah begitu saja. malu dong sama isi dalem kolor gue kalo begini aja gue uda nelpon polisi setempat? Akhirnya gue jalan melewati jembatan penyeberangan yang langsung menyambung ke halte busway baru.
Sampe disana, gue langsung bertanya dengan penjaga tiketnya kemana arah ke terminal Rawamangun. Dengan pelan, dia menjelaskan rutenya, gue dengerin dengan seksama, mau dicatet males. Seinget gue "Mas nanti naik busway ini, turun di halte Tugu Atas, nah dari sana naek lagi busway yang arahnya ke pulo gadung" Oke, langsung dah gue masuk ke bus yang sudah diberitahu mamas mamas yang mirip artis figuran ftv itu.
Didalam busway, gue bener bener dengerin apa kata kenek nya, sampe dia menyebut kata kata tugu atas, gue langsung lompat dari busway itu. Beberapa halte sudah terlewati, tapi si kenek belum juga bilang tugu atas. Gue sempet berfikir jelek, kalo si mamas itu bohongin gue, tapi masa ia dia bohongin gue? ga takut sama tuhan apa?
TUGU ATAS!!! Teriak si kenek dengan nada FA, nah ini dia yang gue tunggu tunggu. Akhirnya, ya Allah terimakasih engkau telah mendengarkan doa manusia yang lemah ini. Akhirnya gue turun di halte tugu atas itu, dan langsung mencari orang yang bisa dimintai infonya lagi. Dan ketemu! satu orang penjaga yang sepertinya sedang membantu menjelaskan rute untuk penumpang lain, dan gue pun mendekatinya kemudian bertanya. "mas, ke rawamangun naik busway mana ya?" "oh naek busway ini mas, nanti turun di halte Rawamangun" jelas dia yang langsung pergi karena dipanggil petugas lainnya.
akhirnya gue menunggu busway yang di jelaskan oleh mamas mamas yang mirip petugas distako di kota gue. (gila ya, disini banyak muka yang mirip mirip, untung ga ada yang mirip gue" *ketawa dikit*). Akhirnya busway yang gue tunggu tunggu dateng juga, disini ada yang konyol pemirsa. Soalnya sebelum masuk busway, disebelah dan dibelakang gue itu cewek, jadi pas masuk ke busway, gue ngikutin mereka, eh gataunya gue masuk ke tempat khusus wanita. hahahaha, malu gue bertambah soalnya diketawain oom oom yang ikut di busway itu juga. malu aku malu aku. xD
Setelah agak lama gue naik busway itu, akhirnya sampe juga di Halte Pemuda RW Mangun itu. Gue langsung mencari info lagi untuk sampai ke terminal Rawamangun. Dan disini ada seorang satpam bank yang sedang nganggur, langsung saja gue bertanya dengan dia. "Pagi pak, mau tanya nih ke terminal rawamangun kemana ya?" "Wah uda deket mas, mas ikutin aja jalan ini, itu didepan sudah terminal rawamangun" kata satpam. Gue lanjut bertanya: "Kalo ke jalan utan kayu kemana pak?" bapak itu sempat diam, dan seperti mencoba mengingat tempat yang baru gue sebutin. "Oh, ke utan kayu? mas dari terminal rawamangun, nanti naek metro mini nomor 46/49, nah nanti bilang aja mas mau turun dimana." Jelas dia. "Oke terimakasih pak, saya doakan rezeki bapak lancar" gue langsung cabut ke terminal rawamangun itu.
Sampe disana, gue mencari cari METRO MINI yang bernomor 46/49, tapi ga ada satupun yang bernomor 46 atau 49. Yang banyak malah bus omprengan yang biasa ngangkut kambing atau malah ngangkut ampas tahu (Kalo dikota gue) dengan nomor 46 dan 49. Karena bingung dan ga mau pegangan, gue mencari ojek, supaya lebih mudah. Bukannya dapet ojek, malah yang gue dapetin Bajaj. banyak banget bajaj yang kolar kalir diterminal itu, dan "Triingg" gue mendapat ide, gimana sih rasanya naek bajaj? ah coba deh gue naikin, siapa tau enak. hahahaha.
Akhirnya gue mencari bajaj diterminal itu, dan catch ya!! Satu bajaj nganggur warna biru nawarin gue. "Bajaj mas? Ayok dianter kemana aja" katanya. "Boleh deh, tapi abang tau ga, jalan utan kayu dimana? gue mau kesana bang" sahut gue. "Yataulah, percuma dong saya nge-bajaj 5 tahun ga tau utan kayu" jawab dia agak blagu. "yauda, berapa bang kesana?" tanya gue "25 deh mas" Wow, ngelebihin harga ojek ni mas bro berkumis ini. "alah, kurang deh bang, 50 aja gimana?" <=== bego "alah, kurang deh bang, 15 aja gimana?" tawar gue. "Okay" jawab dia sambil masuk ke bajaj.
Rupanya bajaj biru ga seberisik bajaj merah, lebih adem ya walaupun yang nyupirnya ala ala Doni Tata, nyebot nyebot ntar masuk siringan pisan -_-"
Ketika sudah sampai dilokasi, bajaj itu langsung pergi. Gue langsung ke tempat yang dimana seminar itu dilaksanakan. Gue disambut dengan mbak mbak yang bernama Puspo, yang gue pikir itu cowo. dia bertanya sama gue, "dari Rawamangun, naik apa mas bagus?" Gue jawab naek bajaj, habisnya nyari metro mini nomor 46 sama 49 ga dapet dapet. Mbak puspo bingung, lah itu di depan banyak yang lewat metro mini nya. Gue langsung menengok ke arah jalan, dann.. shiiittt!!! Rupanya nya yang namanya Metro Mini itu, sebuah bus omprengan yang suka ngangkut kambing didaerah gue. hahahaha, gue ngetawain ke bego an gue sendiri. Lah terus naik bajaj bayar berapa? lanjut tanya dia, "dua puluh ribu mbak" kata gue polos. dia ketawa lagi. "waduh mas, dikasih 10 ribu aja mau tu orang" Okay, gue dibegoin supir bangke bajaj --"
Setelah ngobrol ngobrol lama, akhirnya gue dikasih kunci hotel, dan beristirahat. Dan untuk seminar, berjalan lancar, meski materinya mengecewakan. Ntar deh, kalo ada waktu gue buat cerita perjalanan pulang gue di jakarta selanjutnya.
Sekian dulu ya mas & mba bro. maaf kalo ada kata kata yang salah. gue hanya manusia ganteng biasa yang tak pernah lelah membuat salah. Dan tak pernah lelah mencintai seorang gadis yg gue sendiri ga tau, dia ada perasaan sama ga dengan gue? hahaha,, jadi curhat.. Nantikan cerita gue ya :))
1 komentar:
LoL bget wkwkwkwk
gaul2 trnyata lugu jg ea ebas
Posting Komentar